KULTUR SEKOLAH
Nama : Drastha Chika Pamalsya
Nim : 12001268
Kelas : 4G PAI
Sekolah adalah lembaga pendidikan
formal untuk memberikan pengajaran dan mendidik para siswa. Untuk menghasilkan generasi yang unggul di dalam bidang pendidikan, maka harus menciptakan proses
pembelajaran yang baik dan nyaman. Bagaimanakah caranya? Yaitu dengan menampilkan kesan sekolah yang baik dengan suasana ceria, semangat, menyenangkan,
lingkungan yang bersih, disiplin, tertib, kreatif dan sebagainya. Kesan
tersebut akan membuat para peserta didik bersemangat dalam menimba ilmu
sehingga dapat menciptakan prestasi – prestasi yang membanggakan. Karena kesan
yang tidak baik seperti kusam, semrawut, loyo, dan jorok akan membuat proses
pembelajaran yang tidak nyaman. Dengan begitu, siswa pun akan menjadi malas dan
tidak memiliki motivasi belajar sehingga tidak ada prestasi yang dapat diraih. Kondisi
tersebut akan membuat citra sekolah yang buruk. Inilah yang dinamakan proses
dari pembentukan kultur sekolah.
Kultur sekolah merupakan salah
satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah. Peningkatan mutu pendidikan dipandang tidak cukup hanya pada aspek
proses pembelajaran, kepemimpinan dan manajemen. Namun pembenahan pendidikan di
sekolah melalui kultur sekolah juga penting, sehingga perlu dikembangkan. Karena
sejatinya, masih ada beberapa sekolah yang masih belum sadar akan pentingnya
penerapan kultur sekolah. Dengan kultur sekolah lah yang akan membedakan
sekolah yang satu dengan sekolah lainnya. Sekolah yang ingin menampilkan citra
yang baik, maka harus menciptakan kultur sekolah yang baik dan positif begitu
pun sebaliknya. Dapat di ibaratkan bahwa kultur sekolah merupakan jasa
pendidikan yang ditawarkan sekolah kepada konsumen. Sekolah yang memiliki
kultur sekolah yang baik dan positif, maka akan semakin menarik bagi konsumen
pendidikan terhadap sekolah tersebut. Makanya, tak jarang ada sekolah yang
disebut sekolah favorite dan pastinya sekolah tersebut sudah menerapkan kultur
sekolah yang positif. Para konsumen pendidikan berlomba – lomba untuk masuk ke
sekolah tersebut. Yang perlu diketahui, kultur sekolah merupakan landasan
tercapainya semua bentuk prestasi warga sekolah.
Kultur sekolah adalah serangkaian
keyakinan, harapan, nilai – nilai, norma, tata aturan, dan rutinitas kerja yang
diinternalisasikan warga sekolah sehingga mempengaruhi hubungan sejawat dan
kinerja warga sekolah dalam upaya mencapai tujuan sekolah. Dapat dikatakan
kultur sekolah merupakan budaya sekolah yang menjadi ciri dari sekolah tersebut
dan dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekolah baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif sebagaimana karakteristik kultur
tersebut.
Seperti yang dikutip dari
penjelasan Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2009), mengatakan bahwa sebagai
sebuah organisasi, sekolah ada yang memiliki kultur kuat (strong) dan ada pula
yang lemah (weak). Sekolah akan memiliki kultur yang kuat apabila menjalankan
komitmen yang tinggi terhadap nilai – nilai yang sudah disepakati bersama oleh
warga sekolah, dari kepala sekolah hingga bagian kebersihan dengan sungguh –
sungguh. Sebagai contoh, nilai kedisiplinan jika disepakati dan diterapkan
bersama secara tanggung jawab dan penuh komitmen maka sekolah tersebut memiliki
kultur sekolah yang kuat. Begitu pun sebaliknya, jika warga sekolah tidak memiliki
komitmen terhadap implementasi nilai – nilai yang disepakati maka sekolah
tersebut memiliki kultur sekolah yang lemah. Sekolah akan terlihat kacau karena
warganya kurang disiplin. Sehingga prestasi apapun akan sulit tumbuh dan diraih
di lingkungan sekolah yang memiliki kultur sekolah yang lemah atau negatif.
Yang bertanggung jawab untuk
membangun kultur sekolah adalah semua warga sekolah yang di pimpin oleh kepala
sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai manajer puncak atau ketua, sehingga
memiliki kewenangan dan kekuasaan yang lebih serta memikul tanggung jawab yang
besar dalam mendorong dan membangun kultur sekolah yang kuat dan positif. Dalam
mewujudkan hal tersebut, pastilah harus dipandu oleh manajer yang memiliki
keberanian dan kedisiplinan yang tinggi serta sangat perhatian terhadap
kebersihan dan ketertiban lingkungan sekolah. Karena pada dasarnya, dalam hal
apapun para anggota akan selalu mengikuti pemimpinnya. Apabila pemimpinnya
baik, tanggung jawab, disiplin maka hal itu akan tercermin pula pada anggotanya
karena dapat menjadi contoh dan teladan yang baik. Sebaliknya, sekolah yang dipimpin
oleh kepala sekolah yang tidak bermutu, tidak disiplin, tidak berwibawa dan tidak
memiliki komitmen dalam membangun kultur sekolah positif maka tidak dapat
dijadikan sebagai teladan. Karena akan membuat sekolah tampak kacau, tidak kondusif
dan warga sekolah pun juga ikut tidak memiliki komitmen terhadap kedisiplinan
dan ketertiban sekolah.
Kultur sekolah harus dibangun di
atas landasan ilmu dan pemahaman yang memadai. Maksudnya, sebelum menerapkan
sebuah kultur sekolah, sebagai warga sekolah kita harus paham mengapa sekolah
tersebut harus menerapkan nilai kedisiplinan dalam berbagai hal. Apabila sudah
paham pentingnya nilai kedisiplinan, tentunya kita akan sadar bahwa dengan
kedisiplinan akan membuat sekolah menjadi tertib dan terciptalah kultur sekolah
yang positif. Inilah yang dinamakan tahap sosialisasi. Oleh karena itu tahapan
sosialisasi menjadi langkah awal penanaman kultur sekolah. Melalui tahapan
sosialisasi, warga sekolah mengawali proses internalisasi nilai – nilai dan
norma yang dianut sekolah.
Tahapan berikutnya adalah
pemantapan melalui serangkaian kegiatan pembiasaan dengan keteladanan piramid. Susunan
piramid tersebut yaitu terdiri dari kepala sekolah yang menjadi tokoh utama keteladanan,
kemudian akan diikuti oleh para guru dan karyawan. Sedangkan susunan paling
bawah adalah para peserta didik sebagai pengikut yang akan menyerap nilai –
nilai positif dari perilaku para pemimpinnya. Pada akhirnya, kultur sekolah
yang kuat dan positif akan membentuk wajah unik sekolah. Sebaliknya, kultur
sekolah yang lemah dan negatif akan membentuk wajah sekolah yang kacau. Sudah sangat
jelas, bahwa menerapkan dan mengembangkan kultur sekolah itu sangat penting
sekali dalam peningkatan mutu pendidikan.
Komentar
Posting Komentar