SISTEM EVALUASI

Salah satu yang penting dilakukan oleh guru atau pendidik dalam suatu proses pembelajaran didalam kelas yaitu sistem evaluasi pembelajaran. Mengapa tidak, karena dengan adanya sistem evaluasi pembelajaran maka guru atau pendidik di sekolah akan mengetahui bagaimana perkembangan peserta didiknya. Apabila suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut mampu mengembangkan potensi dari peserta didiknya maka hal tersebut akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri atas pencapaian yang telah dilakukan oleh guru atau pendidik tersebut. Lalu apa saja sistem evaluasi pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru atau pendidik terhadap peserta didiknya. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai seluk beluk sistem evaluasi pembelajaran.


Pengertian Sistem Evaluasi

Sistem evaluasi terdiri dari kata sistem dan evaluasi. Sistem ialah merupakan sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sedangkan evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memeroleh dan menyediakan informasi yang sangat amat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif sebuah keputusan. Evaluasi tidak terbatas pada aktivitas teknis, melainkan juga non-teknis. Ia digunakan dalam berbagai macam bidang, terutama dalam lingkup perusahaan, proyek ataupun pekerjaan lain yang berhubungan dengan sistem nya. Evaluasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan informasi tentang kinerja manusia, sistem, atau alat yang kemudian digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dalam membuat sebuah keputusan. Sehingga dapat diartikan bahwa sistem evaluasi merupakan suatu informasi suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk memeriksa dan menilai sumber daya di dalam suatu organisasi untuk mendapatkan hasil yang dibandingkan dengan menggunakan tolak ukur tertentu untuk memperoleh hasil mengenai kinerja sumber daya dalam organisasi tersebut.


Tujuan Sistem Evaluasi Pembelajaran

Menurut  Nana Sudjana (2017, hlm. 4), tujuan sistem evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Adapun fungsi evaluasi pembelajaran menurut Arifin (2017, hlm. 15) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi formatif,

Yakni untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial jika diperlukan bagi peserta didik.

2. Fungsi sumatif,

Yaitu menentukan nilai kemajuan atau hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya peserta didik.

3. Fungsi diagnostik,

Yakni untuk memahami latar belakang meliputi latar psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut.

4. Fungsi penempatan,

Yaitu menempatkan peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat (misalnya dalam menentukan program spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.


Jenis – Jenis Evaluasi dalam Pembelajaran

Hal yang umum dilakukan adalah lewat penilaian atau pengukuran yang dilakukan oleh pendidik atau guru terhadap perkembangan peserta didiknya. Membicarakan jenis evaluasi sebetulnya sangatlah bergantung dari pembeda atau dikotomi apa yang digunakan dalam membedakan jenisnya. Namun, pada umumnya evaluasi dalam pembelajaran biasa dibagi dari segi teknik terlebih dahulu. Kemudian, masing-masing teknik akan memiliki penilaian dan alat penilaian yang berbeda pula.

Menurut (Arikunto, 2016, hlm. 41) Teknik evaluasi dibagi menjadi dua, yakni teknik tes dan teknik non-tes. Berikut adalah penjelasannya :

1. Evaluasi Tes

Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasanbatasan. Tes mempunyai fungsi ganda, yaitu untuk mengukur peserta didik dan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Evaluasi jenis tes sendiri dapat dibagi setidaknya menjadi dua jenis, yakni: tes uraian (esai), dan tes objektif. Berikut adalah pemaparannya.

a. Tes Bentuk Uraian (Esai)

Disebut bentuk uraian, karena menuntut peserta didik untuk menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan lainnya. Dilihat dari luas atau sempitnya materi yang dinyatakan, bentuk tes uraian dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni uraian terbatas dan uraian bebas

b. Tes Objektif

Tes objektif adalah pengukuran yang berdasarkan pada penilaian atas kemampuan siswa dengan soal menjelaskan jawaban yang benar atau yang salah soal dengan bobot nilai yang tetap. Dalam tes ini subjektivitas guru ketika melakukan pemberian nilai tidak ikut ambil bagian atau ikut berpengaruh. Terdapat beragam macam tes objektif meliputi beberapa jenis yaitu : Tes Pilihan Alternatif, Tes Pilihan Ganda, Tes Objektif Menjodohkan, dan Tes Bentuk Benar atau Salah

2. Evaluasi Non Tes

Menurut Hasyim (dalam Zein & Darto, 2012, hlm.47) evaluasi non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan peserta didik secara langsung dengan tugas-tugas yang riil. Evaluasi non tes memiliki sifat yang lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung (Sudjana. 2017, hlm. 67).

Beberapa jenis evaluasi non tes menurut Arikunto (2016, hlm. 41) adalah sebagai berikut.

Skala Bertingkat, Angket, Daftar Cocok, Wawancara, dan Pengamatan atau Observasi.


Begitulah penjelasan mengenai sistem evaluasi pembelajaran. Semoga para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang sistem evaluasi pembelajaran dimana hal ini harus dipahami oleh guru dan calon guru terima kasih 

 

Komentar