Nenek Tersayang
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh(:
Hallo
teman - teman! Bagaimana keadaan kalian semua? Semoga sehat – sehat terus ya,
hehe.
Balik lagi nih di blog aku. Kali ini aku ingin menuliskan tentang seseorang yang sangat aku sayangi. Siapakah itu? Ya, beliau adalah nenekku. Seorang wanita yang aku sayangi selain mama ku. Beliau adalah ibu dari mama ku. Nenekku lahir di Pontianak tepat pada hari Ibu, hari dimana dirayakan oleh semua orang, yaitu tanggal 22 Desember. Kebetulan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Begitu bersyukurnya aku hingga saat ini masih bisa melihatnya. Berikut adalah foto nenek dan mama ku.
Nenek ku bernama Sukarna. Beliau memiliki tiga orang anak. Dan mama ku
adalah anak ketiga nya. Nenek ku adalah seorang single parent sejak mama ku
duduk di bangku SD. Suaminya yang merupakan datuk ku yaitu sebutan kakek dalam
bahasa sehari – hariku, telah berpulang ke rahmatullah. Allah lebih menyayangi
datuk ku. Datuk ku meninggal dikarenakan sakit. Sejak saat itu, nenek ku
menjadi orang tua tunggal untuk menghidupi ketiga anaknya. Nenek pernah
bercerita, dulu nenek itu banting tulang dengan jualan keramik – keramik
pajangan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Untung saja datuk ku meninggalkan
uang pensiunan untuk nenek yang bisa diambil setiap bulannya. Walaupun tidak
seberapa, tapi lumayan cukup untuk menunjang hidup nenek yang harus menghidupi
ketiga anaknya seorang diri. Walaupun telah ditinggalkan selamanya, cinta nenek
kepada datuk tak pernah pudar. Buktinya sampai saat ini nenek tidak memiliki
pengganti.
Nenek pernah berkata kepadaku “Nenek sangat mencintai datuk,
padahal dulu nenek dijodohkan dengan datuk dan belum mengenal satu sama lain,
tapi ternyata sikapnya yang begitu baik kepada nenek membuat nenek mencintainya
dan tidak ingin mencari pengganti walau datuk telah meninggalkan nenek.” Begitu
terharu aku mendengar ucapan nenek. Begitu setianya nenek kepada datuk hingga
tak ingin mencari pendamping hidup lagi, padahal waktu itu nenek masih
terbilang muda. Namun tetap memilih untuk sendiri karena saking mencintai datuk
ku. Sampai saat ini, terkadang nenek masih suka menceritakan datuk, mengenang
masa lalu nya, ya mungkin karena rasa rindu yang membuat ku semakin terharu.
Keluarga serta para tetangga sering memanggil nenek ku dengan
sebutan nek nah atau dengan sebutan nenek saja. Rambutnya putih, pendek sebahu,
halus dan tipis. Sering kali rambutnya rontok jika disisir. Tubuhnya tidak
terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus. Tingginya kurang lebih 155 cm.
Hidungnya lumayan mancung, ibarat seperti jambu air, tidak seperti aku yang
pesek. Matanya tidak terlalu sipit dan juga tidak terlalu besar. Alhamdulillah
masih bisa melihat dengan baik, hanya membaca saja yang memerlukan kaca mata.
Kulitnya berwarna kuning langsat, keriput namun masih terlihat cantik dan masih
modis. Tak usah heran, walau pun sudah tua, nenek ku tetap menjaga
penampilannya. Itulah yang membuatnya terlihat awet muda. “kak, cocok nda
kerudung ini kalau nenek pakai baju ini?” begitulah kira – kira pertanyaan yang
biasa diucapkannya pada ku ketika meminta pendapat ku. Wajahnya terlihat garang
bagi orang yang baru pertama kali melihat atau bertemu dengan nenekku. Namun
sebaliknya, nenekku itu adalah orang yang periang, suka sekali bercerita. Siapa
saja yang ada di dekatnya akan diajaknya bercerita apa saja. Begitu juga ketika
teman ku bila datang kerumah, berawal dari menanyakan nama temanku, tinggal
dimana hingga berlanjut ke cerita lainnya seakan – akan itu adalah temannya
sendiri saking seantusias itu ketika ceritanya ditanggapi dengan baik. Akan panjang
ceritanya jika lawan bicaranya selalu menanggapi.
Nenekku suka sekali berkebun. Di halaman depan rumah ku
banyak sekali tanaman nenek. Setiap pagi nenek selalu turun ke halaman untuk
mengurus tanamannya. Ya, itulah kesibukannya saat ini. Dulu, sebelum kaki nenek
sakit – sakitan, nenek suka pergi pengajian di masjid dengan teman – temannya.
Terkadang juga ikut pergi acara – acara kunjungan yang diadakan dalam
pengajiannya. Hampir setiap hari nenek selalu bepergian. Namun, setelah nenek
sempat drop membuat ku juga merasa cemas. Anak – anak nenek menyuruh nenek
tidak lagi memperbanyak kegiatan diluar karena takut sakit nenek tambah parah.
Sejak saat itulah nenek mengurangi kegiatan di luarnya. Dan mulai menyibukkan
diri dengan tanamannya. Yang aku herankan, walau saat ini kaki nenek suka sakit
dan tidak mampu untuk berjalan jauh, namun hasratnya untuk jalan - jalan
sangatlah kuat. “kak, hari ini ada belajar nda? kalau motor nda dipakai mama,
kerumah bude yuk.” Ajaknya tiap kali melihat ku jika hanya baring saja. Ya, aku
hanya memaklumi saja, mungkin ia merasa bosan dirumah terus.
Aku dan kedua orang tua ku tinggal bersama nenek. Ketika kedua
orang tua ku bekerja, neneklah yang menggantikan kedua orang tua ku untuk
menjaga aku dan adik ku. Nenek ku sangat baik kepada ku, ia terkadang memenuhi
kebutuhan ku tanpa aku minta. Terkadang juga nenek ku bersikap cerewet dan
bawel, namun aku selalu memakluminya. Walaupun begitu, aku sangat
menyayanginya. Nenek lah yang memberi ku semangat untuk melanjutkan kuliah. Padahal
saat itu aku sempat down dan tidak ingin melanjutkan kuliah. Namun, dengan
nasihatnya dan motivasinya membuat ku bangkit kembali dan berubah pikiran untuk
melanjutkan kuliah. Nenek selalu mendukung ku dan mendoakan yang terbaik untuk
ku. Nenek adalah sosok terbaik yang pernah aku miliki.
Dihari yang spesial ini yaitu dihari ulang tahun nenek ini, aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun nenek. Sehat selalu ya nek, semoga diberi umur yang panjang dan berkah agar bisa melihat aku sukses nantinya. Aku ingin membuat nenek bahagia dan bangga kepada ku atas keberhasilan ku nantinya. Karena itu semua berkat doa dan dukungan nenek selalu selain mama dan papa. Maafkan aku jika selama ini terkadang masih tidak mendengarkan beberapa perkataan nenek. Jujur saja, walaupun begitu aku tetap menyayangi nenek. Bahkan sangat menyayangi nenek dan tak ingin kehilangan nenek sampai aku bisa membahagiakan nenek. Nenek yang selalu sabar menghadapi sikap ku yang terkadang suka labil. Nenek yang selalu marah kalau aku malas makan. Nenek yang selalu menggosok kepala ku dengan minyak kayu putih atau pun balsem ketika aku sakit kepala karena memang aku langganan sakit kepala, hehe. Begitu perhatiannya nenek kepada ku. Ah begitu sedih rasanya ketika membicarakan hal ini.
Sekali lagi selamat ulang tahun ya nek. Dan selamat hari ibu untuk setiap ibu yang ada di dunia. Kasih ibu yang tak terhingga sepanjang masa. Mungkin itu saja yang dapat aku ceritakan secara singkat tentang nenek ku. Sosok yang sangat aku sayangi. Kalau kalian, siapa sosok yang kalian sayangi? Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mampir dan membaca blog ku. Sampai ketemu di blog ku selanjutnya(:
Sekian
dan terima kasih(:
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar